INTAN KARTIKANINGRUM
33410564
(4ID03)
KEWIRAUSAHAAN
Kita sering mendengar
istilah seorang wirausaha yang sukses dalam bidangnya. Sebenarnya apakah yang
dimaksud dengan wirausaha itu? Kewirausahaan berasal dari bahasa inggris
“ENTREPRENEURSHIP” yang diambil dari Bahasa Prancis, yaitu “ENTREPRENDE” yang
berarti “UNDERTAKE”. Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut
berarti langkah awal memulai suatu bisnis. Sedangkan
menurut Suherman “KEWIRAUSAHAAN” berasal dari kata WIRA &
USAHA. WIRA berarti gagah, berani, utama, dan teladan. USAHA berarti
proses kegiatan untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik.
Kewirausahaan secara
umum adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial
yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Selain itu, ada juga pengertian kewirausahaan dari beberapa para ahli, yaitu: Harvey
Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya. Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
WIRAUSAHAWAN
Wirausahawan (bahasa
Inggris: entrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha
dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya,
serta mengatur permodalan operasinya.
Definisi wirausaha usaha menurut
beberapa ahli, sebagai berikut:
· (Raymond
W.Y. Kao) -Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu
gagasan menjadi realita.
· (Richard
Cantillon) -Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau
mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah
ketingkat produktivitas yang lebih tinggi.
· (Schumpeter)
-Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
· (Syamsudin
Suryana) -Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan
yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
· (Prawirokusumo)
-Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan
perbaikan hidup.
PERILAKU
WIRAUSAHA
Seorang pengusaha akan sukses jika
didukung oleh Perilaku antara lain :
· Instrumental
: bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar sebagai alat untuk
mencapai tujuan
· Berorientasi
pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian, tidak berhenti/puas
dengan apa yang telah dicapai.
· Fleksibel
: pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan, pandai mengontrol
emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
· Kerja
keras : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,mengerahkan sekuat
tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses.
· Percaya
diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan.
· Berani
ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan dan selalu antisipasi
terhadap segala kemungkinan terburuk.
· Pengendalian
diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku yang kontra
produktif, seperti emosional dan boros.
· Mandiri
: tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan, membuat keputusan,
serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan.
· Inovatif
: terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang baru/unik yang
beda dengan yang sudah ada. Penerapan kemampuan berinovasi ada empat jenis :
a.
Invensi (penemuan)
b.
Ektensi (pengembangan)
c.
Duplikasi (penggandaan)
d.
Sintesis (kombinasi)
· Berorientasi
ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memnuhi kebutuhan sesaat, tapi untuk
jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi) terhadap
spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang
KUNCI
PENTING WIRAUSAHAWAN (ENTREPRENEUR).
Menurut pendapat saya,
tingkat keberhasilan seorang wirausahawan ini adalah dari karakter dari sang
wirausahawan tersebut. Karakter wirausahawan tersebut dapat dilihat saat
memulai usaha, melaksanakan usaha, pertahanan usaha tersebut sehingga dapat
dikembangkan. Identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari
kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
1. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin
itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainya
2. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai
sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi
cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya
3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang
kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka
seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya
kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh
dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar.
5. Mandiri
Apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain
6. Realistis
Apabila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
Menurut McClelland (1961) dalam Suryana
(2001), Karakteristik dari wirausahawan adalah:
a. Keinginan
untuk berprestasi
b. Keinginan
untuk bertanggung jawab
c. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
e. Rangsangan
oleh umpan balik
f. Aktivitas
energik
g. Orientasi
ke masa depan
h. Keterampilan
dalam pengorganisasian
i. Sikap
terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi :
a. Kemampuan inovatif
b. Toleransi terhadap kemenduaan
(ambiguity)
c. Keinginan untuk berprestasi
d. Kemampuan perencanaan realistis
e. Kepemimpinan terorientasi kepada
tujuan
f. Obyektivitas
g. Tanggung jawab pribadi
h. Kemampuan beradaptasi
i. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator
PENCAPAIAN
TUJUAN EKONOMI
Terdapat tiga kebutuhan dasar yang
mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland
1. Kebutuhan untuk berprestasi (n-Ach)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi,
karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian
tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam
pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai
bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Contoh: karyawan memiliki
ide-ide untuk memperbaiki sistem kerja yang berlangsung untuk meningkatkan
produktifitas.
2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau
Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan
antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk
mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan
pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc
Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik
tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau
mengelola organisasi. Contoh: karyawan perlu pergaulan antar sesama karyawan.
Oleh karena itu perusahaan terkadang mengadakan kegiatan rekreasi bersama,
kegiatan kompetisi ataupun kegiatan sosial lainya.
3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku
dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku
demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain.
PELUANG
USAHA
Suatu usaha harus sesuai dengan
kebutuhan konsumen pada saat itu agar usaha tersebut dapat berjalan dan
berkembang. Terdapat sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha
baru adalah sebagai berikut.
- Konsumen, yaitu wirausahawan harus
selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi
kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
- Perusahaan yang sudah ada, yaitu
wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
- Saluran distribusi, merupakan sumber
gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
- Pemerintah, merupakan sumber
pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten
yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan
pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
- Penelitian dan pengembangan. merupakan
suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk
baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
ANALISA
PULANG POKOK (BREAK EVENT POINT)
Analisa Pulang Pokok adalah proses
menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan
kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi .
Unsur-unsur analisa pulang pokok adalah:
1. biaya tetap, biaya yang dikeluarkan
secara periodik dan besarnya selalu konstan atau tetap
2. biaya variabel, Biaya variabel adalah
biaya yang besarnya selalu berubah, tergantung pada volume usaha atau bisnis
yang kita lakukan
3. biaya total, Seluruh biaya yang
dikorbankan yang merupakan totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel
4. pendapatan total, seluruh pendapatan
yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu
5. keuntungan (laba)
6. kerugian
7. titik pulang pokok, untuk menentukan
seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan
yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi tidak untung)
BENTUK
KEPEMILIKAN
1. Pemilikan
tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan
dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk
memulai usaha. Keuntungan : kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan
tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan
siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan
sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya,
pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk
keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari
pengawas pemerintah dan perpajakan khusus. Kerugian : kewajiban dan tanggung
jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh
kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan
jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan
perusahaan tidak stabil.
2. Kongsi
merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik
bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya
dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan : formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit
dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para
rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan
laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih
luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan
perseroan. Kerugian : terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang
rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk
kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah
besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan
tindakan mereka mengikat rekanan lain.
3. Perseroan
merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan
kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan
peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah. Keuntungan : kewajiban
terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang
lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih
stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya,
pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup
menggaji spesialis. Kerugian : kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai
hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan,
membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena
adanya berbagai instasi pemerintah.
4. Perusahaan
yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan
terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan
lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham. Keuntungan :
diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari
aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan
relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise. Kerugian : hilangnya
fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya.
SUMBER
DAYA MANUSIA
Langkah-langkah penyediaan sumber daya
manusia :
1. Perekrutan
karyawan
Penarikan
tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia
bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi
calon karyawan
Seleksi
tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3. Pelatihan
karyawan
Pelatihan
karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4. Penilaian
hasil kerja
Penilaian
tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau belum
SELEKSI
Adalah pemilihan individu untuk disewa
dari semua individu-individu yang telah direkrut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman,
berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance
References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Sumber: