Minggu, 05 Mei 2013

Tanggapan Sumber Daya Alam Studi Kasus Kelangkaan Air Bersih

Nama: Intan Kartikaningrum
Kelas: 3ID03
NPM: 33410564

STUDI KASUS
Lebih dari sepertiga penduduk dunia tak tercukupi kebutuhannya akan air bersih, baik untuk air minum maupun sanitasi. WHO menetapkan jumlah minimun air bersih yang harus tersedia untuk hidup sehat adalah 2000 m3 per orang per tahun. Sekitar 40 negara di dunia ada di bawah angka tersebut. Wilayah Indonesia sendiri  juga mengalami kondisi  kekurangan air, khususnya daerah di pulau Jawa. Data dari data Bappenas tahun 2006, pulau jawa berada dalam kondisi kritis air. Jakarta merupakan salah satu kota yang tidak dapat memenuhi ketersediaan air bersih untuk warganya. Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, tidak ada satupun yang dapat dikonsumsi sebagai air bersih. Satu-satunya sumber air bersih di Jakarta adalah Waduk Jati Luhur.

TANGGAPAN
Berdasarkan studi kasus diatas dapat diketahui bahwa kerusakan alam di Indonesia cukup parah mengakibatkan kelangkaan pada air bersih, sehingga volume air bersih berkurang. Penyebab yang membuat terjadinya kelangkaan air bersih yaitu meningkatnya kebutuhan dan permintaan akibat meningkatnya jumlah populasi manusia, meningkatnya pencemaran air, berkurangnya air tanah dan penggundulan hutan dimana-mana. Solusi dari kelangkaan air bersih yang pertama adalah mengatur pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat. Dewasa kini, populasi masyarakat semakin berkembang pesat dan mengakibatkan penggunaan air sebagai sumber daya kehidupan sehari-hari menjadi berkurang. Air tanah yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, tentunya akan habis apabila terus menerus dipakai. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat agar lebih menghemat dalam menggunakan air tanah. Solusi yang kedua adalah pemberian surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) harus di sertai dengan kewajiban penyediaan lahan terbuka, dan kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai dengan pemanfaatan. Banyak masyarakat yang mendirikan bangunan di bantaran sungai yang dapat mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air dan mengurangi volume air yang dihasilkan. Solusi yang ketiga adalah setiap bangunan di wajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air. Solusi yang keempat adalah menanam pohon sebanyak-banyaknya, atau melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul, karena pohon dan hutan merupakan daerah resapan air yang dapat menyimpan cadangan air tanah dan mencegah terjadinya banjir. Solusi yang kelima adalah tidak membuang sampah sembarangan. Perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai atau kali, hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk meresap air. Solusi yang keenam adalah menghemat pemanfaatan air bersih, dengan cara meminimumkan penggunaan air bersih pada saat mencuci, mandi dan minum.
Melihat kasus yang terjadi di Indonesia ini memang disayangkan, indonesia yang dikenal dengan negara maritim atau negara kelautan tenyata untuk mendapatkan air bersih saja susah, untuk itu sebagai manusia kita harus peduli, ramah serta melestarikan sumber daya alam agar tidak terjadi bencana lebih parah lagi. Untuk itu kita harus menjaga serta melestarikan sumber daya alam yang kita miliki agar tetap bisa digunakan. Pemerintah juga mempunyai peranan penting untuk lebih menertibkan masyarakat dan mensosialisasikan bahaya apabila Indonesia mengalami kelangkaan air bersih kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar