Kelas: 3ID03
NPM: 33410564
STUDI KASUS
Lebih
dari sepertiga penduduk dunia tak tercukupi kebutuhannya akan air bersih, baik untuk air minum maupun sanitasi. WHO
menetapkan jumlah minimun air bersih
yang harus tersedia untuk hidup sehat adalah
2000 m3 per orang per tahun. Sekitar 40 negara di dunia ada di bawah angka
tersebut. Wilayah Indonesia sendiri juga mengalami kondisi
kekurangan air,
khususnya daerah di pulau Jawa. Data dari data Bappenas tahun 2006, pulau jawa
berada dalam kondisi kritis air. Jakarta
merupakan salah satu kota yang tidak dapat memenuhi ketersediaan air bersih untuk warganya. Dari 13
sungai yang mengalir di Jakarta, tidak ada satupun yang dapat dikonsumsi
sebagai air bersih.
Satu-satunya sumber air bersih
di Jakarta adalah Waduk Jati Luhur.
TANGGAPAN
Berdasarkan
studi kasus diatas dapat diketahui bahwa kerusakan alam di Indonesia cukup
parah mengakibatkan kelangkaan pada air bersih, sehingga volume air bersih
berkurang. Penyebab yang membuat terjadinya kelangkaan air bersih yaitu meningkatnya
kebutuhan dan permintaan akibat meningkatnya jumlah populasi manusia, meningkatnya
pencemaran air,
berkurangnya air tanah
dan penggundulan hutan dimana-mana. Solusi dari kelangkaan air bersih yang pertama
adalah mengatur pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang
ketat. Dewasa kini, populasi masyarakat semakin berkembang pesat dan
mengakibatkan penggunaan air sebagai sumber daya kehidupan sehari-hari menjadi
berkurang. Air tanah yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, tentunya
akan habis apabila terus menerus dipakai. Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran dari masyarakat agar lebih menghemat dalam menggunakan air tanah. Solusi
yang kedua adalah pemberian surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) harus di
sertai dengan kewajiban penyediaan lahan terbuka, dan kewajiban memperbaiki
kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai dengan pemanfaatan. Banyak masyarakat
yang mendirikan bangunan di bantaran sungai yang dapat mengakibatkan
berkurangnya daerah resapan air dan mengurangi volume air yang dihasilkan. Solusi
yang ketiga adalah setiap bangunan di wajibkan membuat sumur resapan sehingga
dapat meningkatkan cadangan air. Solusi yang keempat adalah menanam pohon
sebanyak-banyaknya, atau melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul, karena
pohon dan hutan merupakan daerah resapan air yang dapat menyimpan cadangan air
tanah dan mencegah terjadinya banjir. Solusi yang kelima adalah tidak membuang
sampah sembarangan. Perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang
sampah ke sungai atau kali, hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan tanah untuk meresap air. Solusi yang keenam adalah menghemat pemanfaatan
air bersih, dengan cara meminimumkan penggunaan air bersih pada saat mencuci,
mandi dan minum.
Melihat
kasus yang terjadi di Indonesia ini memang disayangkan, indonesia yang dikenal
dengan negara maritim atau negara kelautan tenyata untuk mendapatkan air bersih
saja susah, untuk itu sebagai manusia kita harus peduli, ramah serta
melestarikan sumber daya alam agar tidak terjadi bencana lebih parah lagi.
Untuk itu kita harus menjaga serta melestarikan sumber daya alam yang kita
miliki agar tetap bisa digunakan. Pemerintah juga mempunyai peranan penting
untuk lebih menertibkan masyarakat dan mensosialisasikan bahaya apabila
Indonesia mengalami kelangkaan air bersih kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar